Di tengah tuntutan era Pendidikan 4.0 yang semakin kompleks, kualitas tenaga pengajar menjadi kunci utama untuk melahirkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing. Menyadari hal ini, Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung mengambil langkah strategis dengan mengikutsertakan empat dosennya dalam Pendidikan dan Pelatihan Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Pasundan pada 7-12 Juli 2025 ini menjadi bukti nyata komitmen Poltekesos Bandung dalam investasi sumber daya manusia. Keempat dosen tersebut, yaitu Nandang Susila, Eko Gunawan Wibisono, Nahar, dan Lumban Gaol, kini dibekali dengan wawasan dan keterampilan terkini untuk mentransformasi proses belajar-mengajar.
Apa Itu Diklat PEKERTI dan Mengapa Ini Penting?
Kompetensi pedagogik—kemampuan mengelola pembelajaran secara efektif—adalah jantung dari profesi dosen. Diklat PEKERTI dirancang khusus untuk memperkuat jantung tersebut. Ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan sebuah program intensif untuk membekali dosen dengan kemampuan:
- Merancang pembelajaran yang berorientasi pada capaian (Outcome Based Education/OBE).
- Menerapkan metode pembelajaran aktif yang berpusat pada mahasiswa.
- Mengembangkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang sistematis dan terukur.
- Mengintegrasikan teknologi secara cerdas dalam proses instruksional.
Dengan menguasai keterampilan ini, dosen tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi sebagai fasilitator yang andal dalam memandu mahasiswa menemukan potensi terbaiknya.
Komitmen Jangka Panjang untuk Lulusan Unggul
Partisipasi dalam Diklat PEKERTI merupakan bagian dari visi jangka panjang Poltekesos Bandung. Institusi ini menunjukkan Otoritas (Authoritativeness) dan Keahlian (Expertise) di bidang kesejahteraan sosial dengan memastikan bahwa para pendidiknya memiliki standar pengajaran tertinggi.
Langkah ini membangun Kepercayaan (Trustworthiness) bagi publik dan calon mahasiswa bahwa Poltekesos Bandung serius dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan siap kerja. Ilmu yang diperoleh para dosen diharapkan dapat segera diimplementasikan, menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih inovatif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan industri.