Angioplasti koroner merupakan prosedur untuk membuka penyumbatan alias penyempitan pembuluh darah jantung. Seusai menjalani angioplasti, andalan nasib seseorang yang sempat alias berisiko mengalami serangan jantung bisa meningkat serta risiko untuk serangan jantung berikutnya bisa bertidak lebih.
Penyelamat Nyawa Pengidap Sakit Jantung |
Angioplasti berfungsi untuk menambah ajaran darah pada jantung. Mekanisme ini diperbuat dengan memasukan serta menggembungkan balon kecil di bagian pembuluh darah yang tersumbat untuk menolong membutuhas salurannya. Mekanismeini sebetulnya tergolongAwam dalam penanganan penyakit jantung, khususnya pada pasien di atas 65 tahun.
Angioplasti kerap dikombinasikan dengan penempatan tabung kawat kecil yang disebut dengan stent alias ring. Sebagian tipe ring dilapisi obat-obatan yang bakal menolong menjaga ajaran darah dalam pembuluh darah masih terbuka. Pemasangan ring berfungsi membuka dinding pembuluh darah serta mencegahnya kembali menyempit.
Peran Angioplasti
Secara umum, angioplasti merupakan prosedur yang diperbuat untuk menanggulangi gangguan kesehatan berikut.
Aterosklerosis
Untuk membenahi sumbatan ajaran darah ke jantung pada penderita aterosklerosis, yang mana gejalanya antara lain merupakan nyeri dada serta sesak napas. Aterosklerosis merupakan pengerasan dinding pembuluh darah yang terjadi dampak penumpukan plak lemak. Angioplasti diperbuat apabila dengan perubahan gaya nasib alias obat-obatan tak bisa meredakan gejala.
Serangan jantung
Dapat diperbuat saat terjadi serangan jantung untuk membuka sumbatan pembuluh darah jantung serta mengurangi risiko kerusakan pada jantung.
Bagaimana Angioplasti Diperbuat?
Riwayat kesehatan, hasil pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang bakal menjadi pertimbangan dokter sebelum prosedur ini diperbuat. Residen bakal menjalani angiogram koroner untuk mengenal lokasi cocoknya penyempitan pembuluh darah tersebut serta mengenal dengan cara tentu bahwa penyempitan alias penyumbatan yang terjadi bisa ditangani dengan angioplasti.
Angioplasti diperbuat melewati kateterisasi jantung, dengan membikin sayatan kecil pada kulit tungkai, lengan alias pergelangan tangan, jadi kateter kecil bisa dimasukkan ke dalam pembuluh darah menuju pembuluh darah jantung yang tersumbat alias menyempit. Balon di ujung kateter bakal digembungkan serta dikempiskan berbagai kali pada pembuluh darah, hingga dinding pembuluh sangatlah mengembang.
Lalu kateter dikeluarkan. Nyeri dada bisa terjadi selagi proses angioplasti sebab saat balon dikembangkan, ajaran darah ke jantung sedikit terhambat. Selagi menjalani prosedur, pasien bakal dibius tapi masih sadar serta alat rekam jantung bakal memonitor denyut jantung pasien.
Seusai proses angioplasti berakhir, jantung pasien bakal dipantau di rumah sakit selagi berbagai waktu, jadi pasienharus menjalani rawat inap. Bila telah diperbolehkan pulang, pasien biasanya disarankan untuk minum tak sedikit air serta menghindari aktivitas berat. Usahakan untuk rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan, semacam aspirin serta sejenisnya.
Pasienharus segera mengecekkan diri ke dokter apabila: area di mana kateter dimasukkan terasa nyeri, menjadi kemerahan, bengkak, terasa panas, alias mengalami perdarahan. Demikian juga apabila mengalami sesak napas, nyeri dada, alias merasa lemas.
Mekanismeini tak bisa diperbuat pada semua orang yang mengalami sakit jantung. Berbagai orang yang mengalami kondisi berikut disarankan untuk tak menjalani angioplasti:
- Penyempitan terjadi pada pembuluh darah mutlak yang mengangkat darah ke jantung kiri.
- Otot jantung lemah.
- Menderita lebih dari satu penyakit yang menyerang pembuluh darah.
- Menderita diabetes.
- Tersedia lebih dari satu penyumbatan pembuluh darah.
Pada situasi di atas, lebih baik diperbuat operasi bypass jantung (coronary bypass surgery), yaitu operasi yang diperbuat untuk membikin saluran baru memakai pembuluh darah dari bagian tubuh yang lain, jadi ajaran darah ke jantung kembali lancar.
Angioplasti Juga Mempunyai Risiko
Meski dianggap bisa menyelamatkan pasien dengan penyakit jantung, angioplasti juga mempunyai risiko, yaitu:
- Terjadinya penyempitan arteri yang berulang. Angioplasti yang diperbuat tanpa pemasangan ring (stent) bisa menyebabkan kesempatan faktor ini hingga 30 persen.
- Dapat terbentuk gumpalan darah pada ring seusai berakhir tindakan. Darah yang menggumpal ini bisa menyumbat pembuluh darah jantung serta menyebabkan serangan jantung.
- Perdarahan pada kaki alias lengan di lokasi kateter dimasukkan.
- Serangan jantung saat menjalani prosedur.
- Gangguan ginjal dampak zat kontras yang dipakai saat angioplasti serta pemasangan ring, khususnya pada orang yang telah lebih dulu mempunyai gangguan ginjal.
- Kerusakan pembuluh darah jantung saat prosedur diperbuat.
- Plak bisa lepas dari dinding pembuluh darah saat kateter masuk ke pembuluh darah, serta menyumbat pembuluh darah di otak jadi menyebabkan stroke.
- Detak jantung yang terlalu cepat alias terlalu lambat saat menjalani angioplasti.
- Reaksi alergi pada bahan kontras yang dipakai dalam prosedur.
- Kematian dampak serangan jantung alias stroke.
Menjalani angioplasti bukan berarti penyakit jantung telah lenyap. Perbuatan ini bakal membikin gejala-gejala asma serta nyeri dada bertidak lebih, tapi masih bisa timbul kembali kapan saja. Apabila angioplasti telah bisa menanggulangi gangguan yang terjadi pada jantung, tak butuh lagi diperbuat operasi bypass jantung yang memerlukan sayatan besar di dada serta bagian perbaikan yang lebih lama.
Supaya Engkau tak butuh menjalani angioplasti, penting untuk menjaga kesehatan dengan berhenti merokok, mempertahankan berat badan ideal, menurunkan kadar kolesterol, serta olahraga dengan cara teratur.